Manchester United menampilkan kebangkitan dramatis dari tertinggal dua gol, ketika dua gol Javier Hernandez menginspirasi untuk menang 3-2 atas Braga di Liga Champions pada Selasa (Rabu WIB).
Pasukan Sir Alex Ferguson berada dalam bahaya kekalahan memalukan di tangan klub Portugal yang tidak diunggulkan, setelah dua gol cepat dari kapten Braga Alan mengguncang Old Trafford.
Tetapi Hernandez memicu kebangkitan United dengan gol pertamanya sebelum turun minum, dan penyerang asal Meksiko itu mencetak gol kemenangan saat pertandingan tinggal menyisakan 15 menit setelah Jonny Evans menyamakan kedudukan pada menit ke-60.
Aksi heroik Hernandez memastikan United menjaga rekor 100 persen mereka setelah memainkan tiga pertandingan Grup H, dan satu kemenangan lagi semestinya sudah cukup untuk menggaransi tempat mereka di babak 16 besar.
Kini, meski Ferguson akan puas dengan kebangkitan gagah timnya, manajer United ini dipastikan tidak bisa duduk nyaman saat Braga menjadi tim terkini yang dapat mengekspos rapuhnya pertahanan tim tuan rumah.
Ferguson memilih mengistirahatkan Rio Ferdinand dan Patrice Evra, namun ia berbicara pada program rutinya bahwa mengenai bahaya dari sikap meremehkan tim-tim yang lebih lemah di kompetisi ini, dan memberi kehormatan pada Braga dengan menampilkan tim yang kuat, dengan memainkan Hernandez, Wayne Rooney, dan Robin van Persie di lini depan.
Kelihatannya para pemain Ferguson tidak mendengarkan peringatannya, ketika buruknya pertahanan United membuat Braga dapat unggul saat pertandingan baru berlangsung 90 detik.
Mantan gelandang Newcastle Hugo Viana mendapatkan waktu untuk mengirim umpan silang dari kiri, dan Alan yang berada di depan Alexander Buttner dapat melepaskan tandukan untuk menaklukkan kiper David de Gea.
Untuk kedelapan kalinya dari 12 pertandingan, pasukan Ferguson harus bangkit setelah kemasukan gol lebih dahulu.
Berefleksi pada keyakinan yang berkembang bahwa United memiliki lini belakang yang rapuh belakangan ini, manajer Braga Jose Peseiro berjanji untuk tampil menyerang dan timnya membuktikan kata-katanya itu.
Meski demikian, patut dikenang betapa mudahnya Braga menaklukkan pertahanan United untuk menggandakan keunggulan pada menit ke-20.
Michael Carrick, yang kembali dimainkan sebagai bek tengah, dipancing ke luar dari posisinya oleh pemain sayap kiri Eder, yang menaklukkan pengawalnya gerakan indah sebelum mengirim umpan silang ke Alan, yang diberi cukup banyak ruang oleh Buttner dan Evans, untuk dituntaskan dengan sepakan rendah.
Dua gol mengejutkan itu akhirnya terlihat memaksa pasukan Ferguson untuk mengeluarkan senjata maut mereka, dan Hernandez mengurangi defisit gol lima menit kemudian.
Shinji Kagawa dibiarkan terus memainkan bola setelah terjadi pelanggaran terhadap van Persie, dan gelandang Jepang ini melepaskan umpan silang ke arah Hernandez, yang diving headernya terlalu keras untuk diamankan kiper Braga Bato.
United kini memiliki semua momentum dan Hernandez kembali mencetak gol, namun golnya dianulir wasit karena Kagawa berada dalam posisi offside.
Pasukan Ferguson tidak mundur. Pemain sayap asal Portugal Nani masuk menggantikan Kagawa saat turun minum, dan United membuat tamunya berada dalam tekanan kuat sepanjang babak kedua.
Van Persie melepaskan tendangan bebas yang masih dapat ditepis Beto di tiang jauh, dan serangkaian penyelamatan yang dilakukannya membuat United masih belum dapat mencetak gol pada menit-menit berikutnya.
Namun United tidak pernah kalah di kandang dari lawan-lawannya yang berasal dari portugal, dan Evans memastikan rekor itu bertahan ketika bek tengah ini mencetak gol penyama kedudukan kedua setelah Braga gagal mengamankan tendangan penjuru van Persie di menit ke-62.
Satu-satunya pertanyaan adalah apakah United akan mampu melengkapi kebangkitan mereka dengan menjadi pemenang. Jawaban tegasnya adalah ya.
Pada menit ke-75, Tom Cleverly mengirim umpan silang kepada Hernandez, yang berlari dengan pengaturan waktu sempurna, menemukan ruang untuk melepaskan tandukan yang gagal digagalkan Beto.
No comments:
Post a Comment