Nazaruddin: Saya Lupa Semuanya
Liputant6.com, Jakarta: Tersangka Muhammad Nazaruddin mengaku lupa semua hal yang berkaitan dengan kasus dugaan penerimaan suap atas tender proyek pembangunan wisma atlet Jakabaring, Palembang. Namun ia mengaku bersalah dan rela jika kasus yang membelitnya tidak harus melalui proses penyidikan.
Hal tersebut disampaikan Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan selama kurang lebih dua jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Kamis (18/8).
Pernyataan singkatnya kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghukum dirinya namun tidak menyakiti anak dan istrinya, mengingat mereka tidak berkaitan apa pun dengan kepartaian.
Ia pun mengaku sudah lupa terkait semua hal yang berkaitan dengan pengakuannya saat menjadi buron.
"Anak istri saya jangan diganggu, saya lupa semuanya. Saya mengaku bersalah, bila perlu tidak perlu disidik langsung saja divonis," ujar Nazar.
Namun demikian, tersangka kasus dugaan penerimaan suap atas pemenangan proyek Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring kepada PT Duta Graha Indah (DGI) ini, telah datang di Gedung KPK pada pukul 10.40 WIB.
http://berita.liputan6.com/read/3493...-lupa-semuanya
Istri Nazaruddin Disandera SBY, Benarkah?
Kamis, 18 Aug 2011 04:21 WIB
JAKARTA, RIMANEWS - Pengacara sekaligus pengamat Indonesia Police Watch, Jhonson Panjaitan menilai bahwa surat dan permohonan memelas dari Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat patut ditelusuri lebih lanjut.
ia mengatakan bahwa besar kemungkinan permohonan Nazaruddin melalui surat dan pernyataan kepada wartawan agar dirinya saja yang dihukum sementara istri dan anaknya jangan disentuh seolah mengisyaratkan bahwa keluarga Nazaruddin dalam bahaya.
" Ini bisa jadi ungkapan yang sangat manusiawi, dimana dia merasa terancam , keluarganya dalam ancaman sehingga ia harus mengatakan hal tersebut," ujarnya, Kamis (18/08).
Seperti diketahui dalam sejumlah pemberitaan megenai penangkapan Nazaruddin dikatakan bahwa istrinya Neneng dan pengawalnya Nasir juga terlihat berada di Kolombia bersama Nazaruddin. Namun hingga kini keberadaan kedua orang tersebut seolah lenyap ditelan bumi. Tidak ada satupun yang mengaku pernah bertemu atau mengetahui kondisi Neneng dan Nasir hingga saat ini.
"Mau tidak mau kondisi tersebut membuat Nazaruddin sebagai kepala keluarga panik dan merasa bahwa keluarganya dalam ancaman, ini praktik hukum yang tiak fair, saya minta kalau benar Neneg sudah ditangkap, umumkan dan biarkan hukum memeriksanya secara fair," tandasnya.
Namun Jhonson hingga saat ini tidak habis pikir mengenai surat Nazar dan permohonan agar dkeluarganya tidak disentuh itu justru ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Justru itu, kenapa ke SBY, atau jangan-jangan dia (Nazar) beranggapan bahwa SBY tengah menyandera keluarganya, bisa saja toh, tapi ada baiknya dikonfirmasi ke Nazar apa maksudnya," pungkas Jhonson.
Sebelumnya, Nazaruddin saat keluar usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan keluar dari gedung KPK sekitar pukul 13.59 WIB, sempat melontarkan pernyataan agar anak dan istrinya tidak dilibatkan dalam kasus Wisma Atlet itu.
"Saya minta sama Pak SBY jangan ganggu anak istri saya. Saya gak akan ngomong apa-apa. Saya lupa semuanya. Saya tidak tahu apa-apa. Saya mengaku salah. Kalau perlu tidak perlu disidik langsung divonis saja. Saya ditahan saja. Gak masalah," pinta Nazaruddin di Gedung KPK, Kamis (18/8).
Setelah itu, Nazaruddin masuk ke dalam mobil tahanan. Ia dibawa kembali ke Rutan Brimob, Kelapa Dua , Depok.
Tidak lama kemudian, salah satu anggota tim kuasa hukum Nazaruddin menunjukkan isi surat yang dibuat oleh Nazaruddin. Surat itu ditujukan kepada presiden hari ini. Bunyi surat tersebut adalah:
Jakarta 18 agustus 2011
Kepada Yth Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI di tempat
Bapak presiden yang saya hormati, saya mohon kepada bapak agar segera memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses persidangan untuk membela hak-hak saya. Bagi saya, saya rela dihukum penjara bertahun-tahun asalkan bapak dapat berjanji bapak akan memberikan ketenangan lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.
Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apapun yang berhubungan dengan kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apapun yang dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa ini.
Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian bapak presiden
Hormat saya, Muhammad Nazaruddin.
http://www.rimanews.com/read/2011081...a-sby-benarkah
Terserang Penyakit Lupa, KPK Tetap Periksa Nazaruddin
Kamis, 18 Aug 2011 08:17 WIB
JAKARTA, RIMANEWS - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, baru saja menjalani pemeriksaan perdananya di Komisi Pemberantasan Korupsi. Usai menjalani pemeriksaan, Nazaruddin mengaku akan bungkam dan lupa segalanya.
Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto mengatakan, sangat mungkin Nazaruddin lupa. “Kemungkinan Nazar bisa lupa, bisa juga nggak tahu. Anda tahu, Jaksa Urip Gunawan itu lupa dari A smpai Z, kecuali nama dan alamat rumah. Tapi dia dihukum juga,” kata Bibit di Kantor KPK, Rasuna Said, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2011.
Bibit mengemukakan, asal alat buktinya lengkap, KPK bisa memproses dan melanjutkan kasus Nazaruddin ke muka persidangan. “Itu tantangan KPK untuk mengumpulkan alat bukti kesalahan Nazaruddin, dan kesalahan yang lain,” kata dia.
KPK berprinsip, tegas Bibit, asal ada alat bukti dan keterangan yang cukup, siapapun bisa diproses. “Kalau ada alat buktinya, kenapa nggak? Berlaku untuk siapa saja,” ujar Bibit.
Sebelumnya, Nazaruddin mengaku berkirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berikut isi surat Nazaruddin kepada SBY, seperti yang dibagikan Dea, tim kuasa hukum Nazar dari Kantor Pengacara OC Kaligis, usai pemeriksaan nazar di KPK
http://rimanews.com/read/20110818/38...ksa-nazaruddin
----------------
No comments:
Post a Comment