Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Erwin Aksa, mengatakan sejak lama Google.Inc sudah tertarik berinvestasi di Indonesia. Namun, niat itu tidak terlaksana sebab terkendala regulasi.
"Mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat besar dan perkembangan industri telekomunikasi dan informasi di sini sangat pesat. Hanya saja, Google tidak diberi kesempatan berinvestasi sebab terkendala regulasi yang dibuat pemerintah," kata Erwin, dalam siaran persnya, Sabtu (23/7).
Menurut Erwin, batalnya investasi google ini disampaikan dalam pertemuan dengan Chief Excecutive Officer (CEO) Eric Schmidt di Nusa Dua Bali di sela acara Regional Entrepreneurship Summit. Acara yang diselenggarakan Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI).
Ketua Umum Hipmi ini mengungkapkan bahwa petinggi Google tersebut datang ke Indonesia membagikan pengalaman pada Regional Entrepreneurship Summit yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton. Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah menahan ekspansi Google melalui regulasi sebab dikhawatirkan akan menguasai pasar media di Tanah Air.
Erwin mengatakan pihaknya sebenarnya mengharapkan agar Google bisa berinvestasi di Indonesia dan tidak sekedar membuka kantor di Indonesia. "Tidak cuma buka kantor, sebaiknya mereka juga bisa berinvestasi lebih besar," katanya.
Pasalnya, lanjutnya, selain akan menciptakan lapangan kerja, Google juga bisa menginspirasikan dan mengakomodasi mahasiswa cerdas dan kreatif yang banyak tersebar di perguruan tinggi di Indonesia. Dikatakan Erwin, Hipmi sangat prihatin banyak anak-anak muda dan mahasiswa berbakat Indonesia hijrah ke luar negeri sebab tidak terakomodasi di Indonesia. Untuk itu, Indonesia perlu memiliki industri kreatif yang kuat dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi agar dapat menampung pemuda-pemudi berbakat itu.
sumber : http://id.berita.yahoo.com/erwin-aks...043909847.html
No comments:
Post a Comment