Apakah Anda masih ingat bagaimana segarnya aroma rumput yang baru dipotong? Bayangkan sebuah padang rumput dengan warna hijau yang segar. Sinar matahari pagi yang hangat menerpa ujung rumput yang masih basah terkena embun, lalu rasakan aroma segar alami yang dihasilkan oleh rumput-rumput itu. Hmm... sangat segar dan menenangkan.
Bila Anda merasa bahagia saat mencium aroma rumput segar, hal itu disebabkan karena aroma rumput segar bisa menurunkan kadar stres Anda dan secara otomatis dapat membuat Anda bahagia karenanya. Memang terkesan sederhana dan biasa saja, tetapi hampir semua orang mengalami hal yang sama saat merasakan sensasi mencium aroma rumput segar.
Inilah yang mendorong Dr Menoreh Lavidis, seorang pakar Euroscientist dari University of Queensland untuk melakukan penelitian kaitan antara mencium aroma rumput segar, efeknya yang menenangkan, meredakan ketegangan di kepala akibat stres, dan perasaan bahagia yang ditimbulkan setelahnya.
Tidak main-main, penelitian ini memerlukan waktu hingga tujuh tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aroma rumput segar ternyata dapat bekerja langsung pada otak, yaitu bagian khusus yang bernama amygdala dan hippocampus. Bagian itu berkaitan langsung dengan pengendalian emosi dan memori. Bagian yang sama juga bertanggung jawab atas pelepasan hormon yang dapat menyebabkan stres.
Dengan mencium aroma rumput segar, maka kandungan zat kimia pada aroma tersebut bekerja langsung pada area pemicu stres pada otak dan memperbaiki kerusakan hippocampus. Maka tidak heran jika Anda selalu merasa segar, gembira sekaligus mengingat memori bahagia yang pernah Anda alami. Bukankah hal itu sangat alami dan ampuh mengatasi stres dengan kilat?
Berbahagialah jika Anda tinggal di kawasan yang masih menyisakan lahan berumput, berbaring di sana pada pagi hari akan membangkitkan semangat Anda. Bagaimana jika tidak? Tidak perlu khawatir, saat ini sudah banyak produsen parfum dan aromatherapy yang menyediakan aroma rumput segar. Efek dari parfum dan aromatherapy itu sama baiknya dengan rumput segar yang tumbuh di lapangan.
No comments:
Post a Comment